Mereka berdua berpisah dengan kakak Merry, Mauro yang memilih tinggal di Timor Timur bersama pamannya. Dirumah mereka, mereka berteman dengan pemilik toko kelontong; Koh Ipin (Robby Tumewu) dan Cik Irene (Tessa Kaunang).
Disekolah, Merry adalah korban kejahilan teman sebayanya, Carlo (Yahuda Rumbindi) yang sebenarnya hanya menginginkan seorang adik. Ia dirawat oleh seorang keturunan Arab bernama Abu Bakar (Asrul Dahlan) yang juga bersahabat dengan Tatiana setelah Ibu Carlo meninggal. Tatiana rajin pergi ke pengungsian untuk bertemu seorang relawan bernama Lukman (Lukman Sardi) untuk mencari tahu info mengenai Mauro.
.
.
7. Rindu Purnama
Anak-anak jalanan Rindu (Salma Paramitha), Andi (Tara Maulana), Ipang (Irfansyah), Slamet (Muzaki Nur Islami) dikejar-kejar Satpol PP. Mereka lari menyelamatkan diri. Rindu memilih menyeberang jalan di antara padatnya mobil yang lewat. Rindu tertabrak mobil yang ditumpangi Surya (Tengku Firmansyah). Surya pergi dengan taksi, sopirnya membantu melarikan Rindu ke rumah sakit terdekat. Hilangnya Rindu, membuat cemas pengasuhnya di rumah singgah anak jalanan, Sarah (Ririn Ekawati). Selain membantu anak jalanan, Sarah juga memberikan pendidikan terhadap masyarakat sekitarnya tentang kesehatan.
Ternyata Rindu berada di rumah Surya dan dirawat suami-istri yang bekerja di rumah Surya. Sopir Surya merasa bahagia dengan kehadiran Rindu karena belum dikarunia keturunan. Kegembiraan juga dialami istrinya. Surya merasa jengkel dengan keberadaan Rindu. Ia beberapa kali meminta sopirnya untuk mengembalikan Rindu ke komunitas anak jalanan. Tetapi permintaan ini diabaikan begitu saja.
Akhirnya Surya turun tangan langsung untuk mengembalikan Rindu ke komunitas anak jalanan. Sebelum sampai tujuan, Surya memeriksakan Rindu ke dokter. Pihak dokter mengatakan Rindu hanya mengalami gangguan daya ingat dengan skala kecil. Mendengar ucapan dokter yang menyebut anak bapak, Surya marah-marah. Sementara itu, Rindu keluar ruangan. Surya pun mencari Rindu, tapi tidak ditemukan. Saat itulah Surya merasa kehilangan sosok Rindu yang dulu dibencinya.
Saat berada di rumah, Surya mengamati lukisan Rindu. Ia terpikir akan bangunan rumah kumuh yang dilukis Rindu. Pagi harinya, ia menyusuri perkampungan anak jalanan. Di setiap pencarian Surya selalu membawa lukisan Rindu sebagai penunjuk jalan. Saat menyeberang sungai menuju sebuah perkampungan anak jalanan, ia jumpa dengan Sarah. Mata Sarah tertuju lukisan yang dibawa Surya. Dari sinilah dua insan saling berkenalan. Sarah pun mempersilahkan Surya mampir ke rumah singgah tempatnya mengajar. Mereka berdua saling membantu untuk mendapatkan Rindu. Pencarian Rindu ini, membuat Monik (Titi Syuman) anak bos tempat Surya bekerja menjadi cemburu. Monik sudah merasa Surya berjodoh dengan Surya. Pak Surya galau saat mengetahui perusahaannya akan menggusur kawasan tempat rumah singgah berada. Konflik Monik dan Pak Surya semakin meruncing saat Pak Surya menghalangi penggusuran tersebut.
.
.
8. Tendangan Dari Langit
.
.
Wahyu (16 tahun) memiliki kemampuan luar biasa dalam bermain sepakbola. Ia tinggal di Desa Langitan di lereng gunung Bromo bersama ayahnya seorang penjual minuman hangat di kawasan wisata gunung api itu, dan ibunya.
Demi membahagiakan orang tuanya, Wahyu memanfaatkan keahliannya dalam bermain bola dengan menjadi pemain sewaan dan bermain bola dari satu tim desa ke tim desa lain dengan bantuan Hasan, pamannya. Sayangnya Pak Darto, ayah Wahyu sangat tidak menyukai apa yang dilakukan anaknya.
Suatu hari saat Wahyu bermain bola dengan rekan-rekannya, keahlian istimewanya tak sengaja dilihat oleh
Coach Timo yang tengah hiking bersama Matias di lereng Bromo. Pelatih Timo kemudian menawari Wahyu untuk datang ke Malang dan menjalani tes bersama Persema Malang.
Sayangnya, berbagai ujian dalam meraih kesempatan emas bermain bersama Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan di Persema mendapat banyak halangan. Selain harus memilih antara cintanya kepada Indah dan impiannya untuk bermain bola di jenjang yang lebih tinggi, Wahyu juga harus mampu meyakinkan Pak Darto.
Belum lagi ternyata Hasan memiliki kepentingannya sendiri terhadap Wahyu.
Selain berbagai rintangan yang harus ia hadapi, layaknya seorang pemain bola sebelum mencetak gol, Wahyu juga harus menghadapi tantangan terakhir dari dirinya sendiri. Sebuah penyakit yang biasa menyerang anak-anak usia enam belas tahun seperti Wahyu.
.
.
9. Hafalan Shalat Delisa
.
.
Sutradara: Sony Gaokasak
Delisa (Chantiq Schagerl) gadis kecil kebanyakan yang periang, tinggal di Lhok Nga desa kecil di pantai Aceh, mempunyai hidup yang indah. Sebagai anak bungsu dari keluarga Abi Usman (Reza Rahadian), Ayahnya bertugas di sebuah kapal tanker perusahaan minyak Internasional. Delisa sangat dekat dengan ibunya yang dia panggil Ummi (Nirina Zubir), serta ketiga kakaknya yaitu Fatimah (Ghina Salsabila), dan si kembar Aisyah (Reska Tania Apriadi) dan Zahra (Riska Tania Apriadi).
26 Desember 2004, Delisa bersama Ummi sedang bersiap menuju ujian praktek shalat ketika tiba-tiba terjadi gempa. Gempa yang cukup membuat ibu dan kakak-kakak Delisa ketakutan. Tiba-tiba tsunami menghantam, menggulung desa kecil mereka, menggulung sekolah mereka, dan menggulung tubuh kecil Delisa serta ratusan ribu lainnya di Aceh serta berbagai pelosok pantai di Asia Tenggara.
Delisa berhasil diselamatkan Prajurit Smith, setelah berhari-hari pingsan di cadas bukit. Sayangnya luka parah membuat kaki kanan Delisa harus diamputasi. Penderitaan Delisa menarik iba banyak orang. Prajurit Smith sempat ingin mengadopsi Delisa bila dia sebatang kara, tapi Abi Usman berhasil menemukan Delisa. Delisa bahagia berkumpul lagi dengan ayahnya, walaupun sedih mendengar kabar ketiga kakaknya telah pergi ke surga, dan Ummi belum ketahuan ada di mana.
Delisa bangkit, di tengah rasa sedih akibat kehilangan, di tengah rasa putus asa yang mendera Abi Usman dan juga orang-orang Aceh lainnya, Delisa telah menjadi malaikat kecil yang membagikan tawa di setiap kehadirannya. Walaupun terasa berat, Delisa telah mengajarkan bagaimana kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk tetap bertahan. Walau air mata rasanya tak ingin berhenti mengalir, tapi Delisa mencoba memahami apa itu ikhlas, mengerjakan sesuatu tanpa mengharap balasan.
.
.
10. Garuda Di Dadaku
.
.
Sutradara: Ifa Isfansyah
Bayu, yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar, memiliki satu mimpi dalam hidupnya: menjadi pemain sepak bola hebat. Setiap hari dengan penuh semangat, ia menggiring bola menyusuri gang-gang di sekitar rumahnya sambil mendribble bola untuk sampai ke lapangan bulu tangkis dan berlatih sendiri di sana. Heri, sahabat Bayu penggila bola, sangat yakin akan kemampuan dan bakat Bayu.
Dialah motivator dan “pelatih” cerdas yang meyakinkan Bayu agar mau ikut seleksi untuk masuk Tim Nasional U-13 yang nantinya akan mewakili Indonesia berlaga di arena internasional. Namun Pak Usman, kakek Bayu, sangat menentang impian Bayu karena baginya menjadi pemain sepak bola identik dengan hidup miskin dan tidak punya masa depan.
Dibantu teman baru bernama Zahra yang misterius, Bayu dan Heri harus mencari-cari berbagai alasan agar Bayu dapat terus berlatih sepak bola. Tetapi hambatan demi hambatan terus menghadang mimpi Bayu, dan bahkan persahabatan tiga anak itu terancam putus.
.
.
10.1 Garuda Di Dadaku 2
.
.
Sutradara: Rudi Soedjarwo
Bayu (Emir Mahira), yang sekarang sudah menjadi anggota sepakbola timnas U-15, ingin membuktikan dirinya mampu membawa timnya menjuarai kompetisi junior tingkat ASEAN di Jakarta. Dengan dukungan sahabatnya, Heri (Aldo Tansani), berikut teman sekelas yang memikat hatinya, Anya (Monica Sayangbati), dan pelatih timnas dengan teknik unik, Pak Wisnu (Rio Dewanto), Bayu memimpin teman-temannya berjuang amat keras untuk mencapai final.
Namun kehadiran seorang pemain baru bernama Yusuf malah mengacaukan konsentrasi Bayu. Apalagi Yusuf menjadi the rising star di tim tersebut, dan makin akrab berteman dengan Heri. Ditambah dengan situasi tim yang makin porak poranda, Bayu jadi pesimis dan memilih kabur. Final kompetisi tinggal selangkah lagi di depan mata.
.
.
11. Mirror Never Lies
.
.
Sutradara: Kamila Andini
Kekayaan kehidupan laut di Wakatobi dan kebijakan local suku Bajo direkam dan divisualisasikan lewat film drama tentang seorang gadis kecil bernama, Pakis (12) berusaha menemukan sang ayah yang hilang ketika berada di lautan. Pakis melakukan ritual suku Bajo di mana mereka percaya dengan menggunakan cermin, Pakis berharap dan terus menanti melihat bayangan ayahnya. Namun, apa yang diharapkannya tak kunjung terlihat. Harapan Pakis tersebut sering dihancurkan oleh ibunya, Tayung yang mencoba menutupi kejadian yang sebenarnya. Penyangkalan yang dilakukan Tayung membuat ia memakai bedak putih di wajahnya, sebuah tradisi di suku Bajo. Meskipun coba untuk dihancurkan oleh ibunya, namun harapan Pakis tetap besar. Bersama sahabat karibnya, Lumo, Pakis terus mencari jawaban di Laut Wakatobi. Persoalan dan konflik Pakis dengan ibunya semakin pelik ketika Tudo, seorang peneliti lumba-lumba muncul kedalam hidup mereka. Ke empat karakter ini kemudian saling berinteraksi di kehidupan sehari-hari dan mereka juga punya penafsiran masing-masing terhadap laut. Namun, mereka sepakat bahwa lautlah yang membantu mereka menemukan jati diri mereka.
.
.
12. Langit Biru
.
.
Sutradara : Lasja Fauzia Susatyo
.
14. KING
.
.
Sutradara: Ari Sihasale
Kisah perjuangan dan perjalanan panjang seorang anak bernama Guntur dalam meraih cita-citanya menjadi seorang juara bulu tangkis sejati, seperti idola Guntur dan ayahnya, Liem Swie King.
Ayah Guntur adalah seorang komentator pertandingan bulu tangkis antar kampung yang juga bekerja sebagai pengumpul bulu angsa, bahan untuk pembuatan shuttlecock. Dia sangat mencintai bulu tangkis dan dia menularkan semangat dan kecintaannya itu pada Guntur, walaupun dia sendiri tidak bisa menjadi seorang juara bulu tangkis
Mendengar cerita ayahnya tentang ”KING” sang idola, Guntur bertekad untuk dapat menjadi juara dunia. Dengan segala keterbatasan dan kendala yang ada dihadapannya, sebagai sahabat setianya Raden pun selalu berusaha membantu Guntur, walaupun kadang bantuan Raden tersebut justru seringkali menyusahkannya.
Namun dengan semangat yang tinggi tanpa mengenal lelah, dan pengorbanan berat yang harus dilakukan, Guntur tak henti-hentinya berjuang untuk mendapatkan beasiswa bulu tangkis dan meraih cita-citanya menjadi juara dunia bulu tangkis kebanggaan INDONESIA dan kebanggaan keluarga.
.
.
15. Serdadu Kumbang
.
.
Tahun lalu, murid-murid di hampir seluruh Indonesia banyak yang tidak lulus ujian nasional. Berbekal pengalaman itu, guru-guru SD & SMP 08 semakin memperketat sistem belajar dan mengajar. Namun penegakkan kedisiplinan yang kaku, menimbulkan dampak bagi murid-murid yang masih dalam usia pertumbuhan. Paling tidak bagi Amek, Acan dan Umbe.
Amek adalah salah satu murid dari sekian banyak murid SDN 08 yang tidak lulus ujian tahun lalu. Sebetulnya Amek adalah anak yang baik, namun sifatnya yang introvert, keras hati dan cenderung jahil, membuat ia sering dihukum oleh guru-gurunya disekolah. Sebaliknya Minun kakaknya, ia duduk dibangku SMP dan selalu juara kelas. Ia juga sering menjuarai lomba matematika sekabupaten. Sederet piala dan sertifikat berjejer diruang tamu mereka. Minun adalah ikon sekolah, kebanggaan keluarga dan masyarakat.
Minun dan Amek tinggal bersama ibunya, Siti, di desa Mantar. Suatu desa yang terletak dipuncak bukit, jauh dari perkotaan. Suami Siti, Zakaria, sudah tiga tahun bekerja di Malaysia tapi tidak pernah pulang, apalagi mengirimkan mereka uang. Diluar desa indah yang tertata rapi itu, ada sebuah pohon yang tidak begitu tinggi namun letaknya persis dibibir tebing, menghadap kelaut lepas. Orang kampung sekitar menyebutnya pohon cita-cita. Pohon itu memang unik. Hampir disetiap dahan diikat dengan tali yang menjulur kebawah karena ujungnya diberi pemberat. Secarik kertas bertuliskan nama seseorang berikut cita-citanya, dan dimasukan ke dalam botol berwarna – warni hingga pohon cita-cita itu terlihat begitu indah.
Minun sangat menyayangi Amek, bukan saja karena adiknya itu tidak lulus ujian tahun lalu, lebih dari itu, Amek memiliki kekurangan lahir, bibirnya sumbing dan sering menjadi bahan lelucon teman-temannya. Namun di balik kekurangannya yang di miliki, Tuhan memberikan Amek banyak kelebihan, salah satunya ia mahir berkuda. Sering orang bertanya, apa cita-cita Amek kelak? Amek tidak pernah menjawabnya, bahkan jika gurunya yang bertanya sekalipun. Amek takut kalau orang-orang akan mentertawakannya. Ia sadar betul, kekurangan yang ia miliki telah menjauhkan dirinya dari cita-citanya.
***
Finally jadi HOT THREAD pertama ane di KasKus gan ! :ilovekaskus
PERTAMAX GAN
Joshua oh joshua atuh
minta izin ngeshare kak,,,,
kunjungan malah jul ..keur di bandung ^^ bikin backlink atuh nya hehehe hatur nuhun sateuacanna
Rumah Tanpa Jendela…?
buat Panitia FFI , pilih saja semua film yang sudah termasuk film Indonesia selama tahun tersebut, sekalipun tidak didaftar. Jadi misalnya sekarang tahun 2008, film Laskar Pelangi tetap bisa meraih nominasi atau bahkan memenangkan Piala Citra
ulasan yg bagus bro dan i like it anyway dan salam kenal dari mico, dan mau film gratis disini juga ada loe,eheh
sayang tendangan dari langit masih ada kata@ kasar yang tidak layak, semoga setelahnya bagi pembuat film lebih berhati@ dan tetep pegang nilai dasar pembangunan karakter anak bangsa melaui media layar lebar…GOOd POST…
Rumah Tanpa Jendela, Melodi, dan Rumah di Seribu Ombak, itu juga masuk dalam kategori film-film anak, ‘kan ?
waktu kecil sering lihat film anak-anak di TVRI, maklum jauh dari bioskop, hehe… sayang tak 1 judulpun yang teringat, hehehe..
ada yang tau ga kalo film yang ceritanya kalo ga salah namanya pak murtado yang menampung anak-anak jalanan, ada adegan akting yang saya suka waktu bicara masalah duit tapi nadanya kayak orang lagi ngaji. please kalo ada yang tau judul filmnya apa ya?
ajib gan pilem2nya. wajip disedot nih link2nya. trims gan
ada yg tau ga fim yg ceritanya tentang pramuka tapi bukan 5 elang ada 3 cowo (klo ga slh) 1 cewe manja 1 cewe pemberani saat itu mereka kesesat dihutan dan si cewe manja teh nyebelin karna haus akhirnya cowo yg paling berani teh ngambilin airdi sungai pake daun, tapi akhirnya mereka ketemu ibunya ditepat berlangsungnya mereka kesesat (klo g salah karna penculik) dan sebenernya pemeran utamanya adalah si cowo yg plng berani
Pingback: Pendidikan Anak Cerdas Istimewa Di Indonesia | Anakku Harapanku Dunia Akhiratku
Laskar pelangi ? Yes, i like it ..